Augmented Analytics: Masa Depan Analisis Data yang Lebih Cerdas
Kemajuan teknologi telah membawa analisis data ke arah yang lebih cerdas dan otomatis. Augmented analytics, sebagai salah satu tren terbaru, bukan hanya mempermudah analisis, tetapi juga menyajikan wawasan yang sering kali tidak terlihat oleh mata manusia. Artikel ini akan membahas sisi menarik dari augmented analytics, mulai dari bagaimana ia memanfaatkan AI hingga fitur spesifik yang jarang dibahas, seperti contextual insights dan analisis berbasis pertanyaan (conversational analytics).
1.
Pengantar Singkat tentang Augmented Analytics
Augmented analytics adalah pendekatan analitik yang mengintegrasikan AI,
machine learning, dan natural language processing untuk
mengotomasi pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Teknologi ini
membantu pengguna non-teknis memahami data tanpa memerlukan keahlian
pemrograman.
Namun, yang membedakan augmented
analytics dari analisis data tradisional bukan hanya kecepatan atau
efisiensinya. Teknologi ini mampu memberikan wawasan kontekstual dan
mempermudah pengambilan keputusan yang lebih strategis.
2.
Contextual Insights: Menemukan Pola yang Tidak Terlihat
Salah satu keunggulan yang sering
diabaikan dari augmented analytics adalah kemampuannya menghasilkan
wawasan kontekstual. Ini berarti sistem tidak hanya menunjukkan tren
data, tetapi juga menjelaskan mengapa tren tersebut terjadi.
Sebagai contoh:
- Dalam e-commerce, AI dapat mendeteksi penurunan
penjualan suatu produk dan memberikan analisis bahwa penyebabnya adalah
peningkatan harga kompetitor atau ulasan pelanggan yang buruk.
- Dalam HR, teknologi ini dapat menganalisis tingkat turnover
karyawan dengan mempertimbangkan variabel seperti lokasi, gaji, dan jadwal
kerja.
Wawasan kontekstual ini
memungkinkan perusahaan bertindak lebih cepat dengan keputusan berbasis fakta.
3.
Conversational Analytics: Bertanya, Bukan Menyusun Query
Bayangkan Anda dapat bertanya langsung ke sistem analitik seperti Anda berbicara dengan rekan kerja. Dengan fitur conversational analytics, augmented analytics memungkinkan pengguna bertanya dalam bahasa natural seperti, "Produk mana yang memiliki margin tertinggi bulan ini?" Teknologi ini tidak hanya membantu memahami data lebih cepat tetapi juga mempermudah eksplorasi big data yang kompleks.
Teknologi ini menghilangkan kebutuhan untuk menulis query SQL atau mempelajari struktur database. Tools seperti ThoughtSpot dan Zoho Analytics telah mengintegrasikan fitur ini, menjadikan analisis big data lebih intuitif dan cepat.
4.
Identifikasi Anomali Secara Proaktif
Dalam analisis tradisional, anomali
sering kali terdeteksi setelah masalah terjadi. Dengan augmented analytics,
sistem secara otomatis mendeteksi dan memberi tahu pengguna tentang anomali
sebelum dampaknya meluas.
Misalnya:
- Dalam sektor keuangan, AI dapat mendeteksi
aktivitas transaksi yang mencurigakan sebagai indikasi potensi penipuan.
- Dalam manufaktur, sistem dapat mengidentifikasi
penurunan efisiensi mesin sebelum terjadi kerusakan besar.
Fitur ini memberikan perusahaan
kemampuan untuk mengantisipasi masalah, bukan hanya bereaksi terhadapnya.
5.
Pengurangan Bias dalam Analisis Data
Analisis data sering kali rentan
terhadap bias manusia, seperti memilih data tertentu untuk mendukung hipotesis
yang ada. Augmented analytics membantu mengurangi bias ini dengan
mengotomasi pengambilan sampel data dan menyajikan wawasan berdasarkan semua
data yang tersedia, bukan hanya subset tertentu.
Sebagai contoh:
- Dalam pemasaran, teknologi ini dapat membantu menemukan
segmen pelanggan yang selama ini terabaikan, tetapi memiliki potensi besar
untuk dikembangkan.
- Dalam pengambilan keputusan strategis, AI
memastikan bahwa data yang disajikan mencakup sudut pandang yang luas,
bukan hanya fokus pada metrik tertentu.
6.
Kolaborasi Antar Tim Lebih Efektif
Dengan dashboard yang
interaktif dan berbasis real-time, augmented analytics mempermudah
kolaborasi antar tim. Semua pihak dapat mengakses data yang sama, melihat
wawasan yang sama, dan menyelaraskan strategi berdasarkan data yang telah
dianalisis.
Contoh penerapannya:
- Tim penjualan dan pemasaran dapat menggunakan platform
seperti Power BI untuk menyelaraskan target penjualan dengan
kampanye pemasaran yang sedang berlangsung.
- Di sektor logistik, data dari tim operasional dapat
langsung diakses oleh manajemen untuk merespons dinamika permintaan pasar.
Kesimpulan:
Melangkah ke Masa Depan dengan Augmented Analytics
Augmented analytics adalah lebih dari sekadar alat bantu analisis. Teknologi ini menghadirkan dimensi baru dalam pengolahan data, dari wawasan kontekstual hingga deteksi anomali yang proaktif. Fitur seperti conversational analytics tidak hanya memudahkan pengguna, tetapi juga mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan data, termasuk mengintegrasikan konsep modern seperti data mesh untuk pengelolaan data yang desentralisasi.
Dengan mengadopsi augmented analytics, perusahaan dapat menemukan peluang baru dari struktur data yang sebelumnya tersebar di berbagai data lake dan data warehouse. Teknologi ini memungkinkan analisis yang lebih efisien, membantu mengantisipasi risiko lebih dini, dan membuat keputusan strategis yang lebih baik. Di tahun 2024 dan seterusnya, augmented analytics akan menjadi kunci untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif.
Komentar
Posting Komentar